Blogroll

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 28 Juni 2023

HARI RAYA IDUL ADHA 1444 H MA WALISONGO KALIORI



Idul Adha pada setiap tanggal 10 Dzulhijjah juga dikenal dengan sebuatan “Hari Raya Haji”, dimana kaum muslimin yang sedang menunaikan haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah. Mereka semua memakai pakaian serba putih dan tidak berjahit, yang di sebut pakaian ihram, melambangkan persamaan akidah dan pandangan hidup, mempunyai tatanan nilai yaitu nilai persamaan dalam segala segi bidang kehidupan. Tidak dapat dibedakan antara mereka, semuanya merasa sederajat. Sama-sama mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Perkasa, sambil bersama-sama membaca kalimat talbiyah.

 

Disamping Idul Adha dinamakan hari raya haji, juga dinamakan “Idul Qurban”, karena pada hari itu Allah memberi kesempatan kepada kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Bagi umat muslim yang belum mampu mengerjakan perjalanan haji, maka ia diberi kesempatan untuk berkurban, yaitu dengan menyembelih hewan qurban sebagai simbol ketakwaan dan kecintaan kita kepada Allah SWT. (Baca juga: Pengertian Qurban Secara Lengkap dengan Penjelasannya).

 

Jika kita menengok sisi historis dari perayaan Idul Adha ini, maka pikiran kita akan teringat kisah teladan Nabi Ibrahim, yaitu ketika Beliau diperintahkan oleh Allah SWT untuk menempatkan istrinya Hajar bersama Nabi Ismail putranya, yang saat itu masih menyusu. Mereka ditempatkan disuatu lembah yang tandus, gersang, tidak tumbuh sebatang pohon pun. Lembah itu demikian sunyi dan sepi tidak ada penghuni seorangpun. Nabi Ibrahim sendiri tidak tahu, apa maksud sebenarnya dari wahyu Allah yang menyuruh menempatkan istri dan putranya yang masih bayi itu, ditempatkan di suatu tempat paling asing, di sebelah utara kurang lebih 1600 KM dari negaranya sendiri palestina. Tapi baik Nabi Ibrahim, maupin istrinya Siti Hajar, menerima perintah itu dengan ikhlas dan penuh tawakkal.

 

Karena pentingnya peristiwa tersebut. Allah mengabadikannya dalam Al-Qur’an:

رَّبَّنَا إِنِّي أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِندَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُواْ الصَّلاَةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُم مِّنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

Ya Tuhan kami sesunggunnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di suatu lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumahmu (Baitullah) yang dimuliakan. Ya Tuhan kami (sedemikian itu) agar mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah gati sebagia manusia cenderung kepada mereka dan berizkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (QS Ibrahim: 37)

 

Seperti yang diceritakan oleh Ibnu Abbas bahwa tatkala Siti Hajar kehabisan air minum hingga tidak biasa menyusui nabi Ismail, beliau mencari air kian kemari sambil lari-lari kecil (Sa’i) antara bukit Sofa dan Marwah sebanyak 7 kali. Tiba-tiba Allah mengutus malaikat jibril membuat mata air Zam Zam. Siti Hajar dan Nabi Ismail memperoleh sumber kehidupan.

 

Lembah yang dulunya gersang itu, mempunyai persediaan air yang melimpah-limpah. Datanglah manusia dari berbagai pelosok terutama para pedagang ke tempat siti hajar dan nabi ismail, untuk membeli air. Datang rejeki dari berbagai penjuru, dan makmurlah tempat sekitarnya. Akhirnya lembah itu hingga saat ini terkenal dengan kota mekkah, sebuah kota yang aman dan makmur, berkat do’a Nabi Ibrahim dan berkat kecakapan seorang ibu dalam mengelola kota dan masyarakat. Kota mekkah yang aman dan makmur dilukiskan oleh Allah kepada Nabi Muhammad dalam Al-Qur’an:

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَـَذَا بَلَداً آمِناً وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُم بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ

Dan ingatlah ketika Ibrahim berdo’a: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, sebagai negeri yang aman sentosa dan berikanlah rizki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kiamat.” (QS Al-Baqarah: 126)

 

Dari ayat tersebut, kita memperoleh bukti yang jelas bahwa kota Makkah hingga saat ini memiliki kemakmuran yang melimpah. Jamaah haji dari seluruh penjuru dunia, memperoleh fasilitas yang cukup, selama melakukan ibadah haji maupun umrah.

 

Hal itu membuktikan tingkat kemakmuran modern, dalam tata pemerintahan dan ekonomi, serta kaemanan hukum, sebagai faktor utama kemakmuran rakyat yang mengagumkan. Yang semua itu menjadi dalil, bahwa do’a Nabi Ibrahim dikabulkan Allah SWT. Semua kemakmuran tidak hanya dinikmati oleh orang islam saja. Orang-orang yang tidak beragama Islam pun ikut menikmati.

 

Allah SWT berfirman:

قَالَ وَمَن كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلاً ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ

Allah berfirman: “Dan kepada orang kafirpun, aku beri kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia menjalani siksa neraka. Dan itulah seburuk buruk tempat kembali.” (QS. Al-Baqarah: 126)

 

Idul Adha dinamai juga “Idul Nahr” artinya hari raya penyembelihan. Hal ini untuk memperingati ujian paling berat yang menimpa Nabi Ibrahim. Akibat dari kesabaran dan ketabahan Ibrahim dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan, Allah memberinya sebuah anugerah, sebuah kehormatan “Khalilullah” (kekasih Allah).

 

Setelah gelar Al-khalil disandangnya, Malaikat bertanya kepada Allah: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau menjadikan Ibrahim sebagai kekasihmu. Padahal ia disibukkan oleh urusan kekayaannya dan keluarganya?” Allah berfirman: “Jangan menilai hambaku Ibrahim ini dengan ukuran lahiriyah, tengoklah isi hatinya dan amal baktinya!”

 

Sebagai realisasi dari firmannya ini, Allah SWT mengizinkan pada para malaikat menguji keimanan serta ketaqwaan Nabi Ibrahim. Ternyata, kekayaan dan keluarganya dan tidak membuatnya lalai dalam taatnya kepada Allah.

 

Dalam kitab “Misykatul Anwar” disebutkan bahwa konon, Nabi Ibrahim memiliki kekayaan 1000 ekor domba, 300 lembu, dan 100 ekor unta. Riwayat lain mengatakan, kekayaan Nabi Ibrahim mencapai 12.000 ekor ternak. Suatu jumlah yang menurut orang di zamannya adalah tergolong milliuner. Ketika pada suatu hari, Ibrahim ditanya oleh seseorang “milik siapa ternak sebanyak ini?” maka dijawabnya: “Kepunyaan Allah, tapi kini masih milikku. Sewaktu-waktu bila Allah menghendaki, aku serahkan semuanya. Jangankan cuma ternak, bila Allah meminta anak kesayanganku Ismail, niscaya akan aku serahkan juga.”

 

Ibnu Katsir dalam tafsir Al-Qur’anul ‘adzim mengemukakan bahwa, pernyataan Nabi Ibrahim yang akan mengorbankan anaknya jika dikehendaki oleh Allah itulah yang kemudian dijadikan bahan ujian, yaitu Allah menguji iman dan taqwa Nabi Ibrahim melalui mimpinya yang haq, agar ia mengorbankan putranya yang kala itu masih berusia 7 tahun. Anak yang elok rupawan, sehat lagi cekatan ini, supaya dikorbankan dan disembelih dengan menggunakan tangannya sendiri. Sungguh sangat mengerikan! Peristiwa spektakuler itu dinyatakan dalam Al-Qur’an:

قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Ibrahim berkata : “Hai anakkku sesungguhnay aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu “maka fikirkanlah apa pendapatmu? Ismail menjawab: Wahai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS Aa-saffat: 102)

 

Ketika keduanya siap untuk melaksanakan perintah Allah, datanglah setan sambil berkata, “Ibrahim, kamu orang tua macam apa kata orang nanti, anak saja disembelih?” “Apa kata orang nanti?” “Apa tidak malu? Tega sekali, anak satu-satunya disembeli!” “Coba lihat, anaknya lincah seperti itu!” “Anaknya pintar lagi, enak dipandang, anaknya patuh seperti itu kok dipotong!” “Tidak punya lagi nanti setelah itu, tidak punya lagi yang seperti itu! Belum tentu nanti ada lagi seperti dia.” Nabi Ibrahim sudah mempunya tekat. Ia mengambil batu lalu mengucapkan, “Bismillahi Allahu akbar.” Batu itu dilempar. Akhirnya seluruh jamaah haji sekarang mengikuti apa yang dulu dilakukan oleh Nabi Ibrahim ini di dalam mengusir setan dengan melempar batu sambil mengatakan, “Bismillahi Allahu akbar”. Dan hal ini kemudian menjadi salah satu rangkaian ibadah haji yakni melempar jumrah.

 

Ketika sang ayah belum juga mengayunkan pisau di leher putranya. Ismail mengira ayahnya ragu, seraya ia melepaskan tali pengikat tali dan tangannya, agar tidak muncul suatu kesan atau image dalam sejarah bahwa sang anak menurut untuk dibaringkan karena dipaksa ia meminta ayahnya mengayunkan pisau sambil berpaling, supaya tidak melihat wajahnya.

 

Nabi Ibrahim memantapkan niatnya. Nabi Ismail pasrah bulat-bulat, seperti ayahnya yang telah tawakkal. Sedetik setelah pisau nyaris digerakkan, tiba-tiba Allah berseru dengan firmannya, menyuruh menghentikan perbuatannya tidak usah diteruskan pengorbanan terhadap anaknya. Allah telah meridloi kedua ayah dan anak memasrahkan tawakkal mereka. Sebagai imbalan keikhlasan mereka, Allah mencukupkan dengan penyembelihan seekor kambing sebagai korban, sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 107-110:

وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ

Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ

Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian yang baik) dikalangan orang-orang yang datang kemudian.”

سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ

Yaitu kesejahteraan semoga dilimpahkan kepada Nabi Ibrahim.”

كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ

Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.”

 

Menyaksikan tragedi penyembelihan yang tidak ada bandingannya dalam sejarah umat manusia itu, Malaikat Jibril kagum, seraya terlontar darinya suatu ungkapan “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.” Nabi Ibrahim menjawab “Laailaha illahu Allahu Akbar.” Yang kemudian disambung oleh Nabi Ismail “Allahu Akbar Walillahil Hamdu.’

Selasa, 02 Mei 2023

Halal Bihalal Yayasan Walisongo Kaliori 1444H

Salah satu tradisi yang selalu hadir saat Idulfitri yakni Halalbihalal. Biasanya Halalbihalal dilakukan dengan bersilaturahmi ke rumah tetangga, saudara, dan kerabat.  Pada acara Halalbihalal, tiap orang akan saling memaafkan dan bersalam-salaman.

Halalbihalal menjadi tradisi yang terus berkembang hingga saat ini. Halalbihalal juga berkembang menjadi ajang "open house", di mana sebuah rumah atau instansi mengundang orang untuk datang bersilaturahmi. Di masa pandemi, open house ditiadakan dan Halalbihalal dilakukan secara daring.

Halalbihalal ternyata memiliki sejarah sendiri di Indonesia. Tradisi ini merupakan tradisi asli Indonesia yang tak dapat ditemukan di negara-negara lain. Nah, seperti apa sejarah Halalbihalal dan apa maknanya?

Arti Halal Bihalal

Halalbihalal memang terdengar seperti berasal dari bahasa Arab. Halalbihalal sebenarnya berasal dari kata serapan 'halal' dengan sisipan 'bi' yang berarti 'dengan' (bahasa Arab) di antara 'halal'.  Namun, Halalbihalal sebenarnya bukan berasal dari Arab, melainkan merupakan tradisi yang dibuat di Indonesia. Kata Halalbihalal bahkan sudah dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dalam KBBI, Halalbihalal berarti hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dan sebagainya) oleh sekelompok orang. Halalbihalal juga diartikan sebagai bentuk silaturahmi.

Asal Usul Halal Bihalal Versi I

Ada sejumlah versi asal usul istilah Halalbihalal. Istilah Halalbihalal berasal dari kata 'alal behalal' dan 'halal behalal'. Kata ini masuk dalam kamu Jawa-Belanda karya Dr. Th. Pigeaud 1938.

Dalam kamus ini alal behalal berarti dengan salam (datang, pergi) untuk (memohon maaf atas kesalahan kepada orang lebih tua atau orang lainnya setelah puasa (Lebaran, Tahun Baru Jawa). Sementara halal behalal diartikan sebagai dengan salam (datang, pergi) untuk (saling memaafkan di waktu Lebaran).

Asal usul istilah Halalbihalal ini bermula dari pedagang martabak asal India di Taman Sriwedari Solo sekitar tahun 1935-1936. Pada saat itu, martabak tergolong makanan baru bagi masyarakat Indonesia.

Pedagang martabak ini dibantu dengan pembantu primbuminya kemudian mempromosikan dagangannya dengan kata-kata ‘martabak Malabar, halal bin halal, halal bin halal’. Sejak saat itu, istilah halalbehalal mulai populer di masyarakat Solo.

Masyarakat kemudian menggunakan istilah ini untuk sebutan seperti pergi ke Sriwedari di hari lebaran atau silaturahmi di hari lebaran. Kegiatan Halalbihalal kemudian berkembang menjadi acara silaturahmi saling bermaafan saat Lebaran.

Asal Usul Halal Bihalal Versi II

Versi kedua asal usul Halalbihalal berasal dari KH Abdul Wahab Hasbullah pada tahun 1948. KH Wahab merupakan seorang ulama pendiri Nahdatul Ulama. KH Wahab memperkenalkan istilah Halalbihalal pada Bung Karno sebagai bentuk cara silaturahmi antar-pemimpin politik yang pada saat itu masih memiliki konflik.

Atas saran KH Wahab, pada Hari Raya Idul Fitri di tahun 1948, Bung Karno mengundang seluruh tokoh politik untuk datang ke Istana Negara untuk menghadiri silaturahim yang diberi judul 'Halalbihalal.' Para tokoh politik akhirnya duduk satu meja.

Mereka mulai menyusun kekuatan dan persatuan bangsa ke depan. Sejak saat itu, berbagai instansi pemerintah di masa pemerintahan Bung Karno menyelenggarakan halalbihalal.

Halalbihalal kemudian diikuti masyarakat Indonesia secara luas, terutama masyarakat muslim di Jawa sebagai pengikut para ulama. Hingga kini Halalbihalal menjadi tradis di Indonesia.

Makna Halal Bihalal

Halalbihalal tidak dapat diartikan secara harfiah dan satu persatu antara halal, bi, dan halal. Istilah 'halal' berasal dari kata 'halla' dalam bahasa Arab, yang mengandung tiga makna, yaitu halal al-habi (benang kusut terurai kembali); halla al-maa (air keruh diendapkan); serta halla as-syai (halal sesuatu).

Dari ketiga makna tersebut dapat ditarik kesimpulan makna halalbihalal adalah kekusutan,kekeruhan atau kesalahan yang selama ini dilakukan dapat dihalalkan kembali. Artinya, semua kesalahan melebur, hilang, dan kembali sedia kala.












Senin, 10 April 2023

KEGIATAN RAMADHAN DI MA WALISONGO KALIORI 2023

 

Raih Berkah Ramadhan Melalui Kegiatan Ramadhan di MA Walisongo Kaliori

Dalam mengisi kegiatan Ramadhan 1444 H, setiap tahunnya MA Walisongo Kaliori menggelar serangkaian kegiatan keagamaan oleh Guru PAI (Pendidikan Agama Islam). Kegiatan Ramadhan ini bertujuan untuk menumbuhkan ketaqwaan kepada Allah SWT dalam bentuk pendidikan karakter secara nyata dan memberi bekal pada siswa dalam urusan dunia maupun akhirat. Selain itu kegiatan Ramadhan merupakan bentuk perhatian terhadap siswa-siswi MA Walisongo Kaliori sebagai langkah mengembangkan potensi diri.Dalam mengisi kegiatan Ramadhan 1444 H, setiap tahunnya MA Walisongo Kaliori menggelar serangkaian kegiatan keagamaan oleh Guru PAI (Pendidikan Agama Islam).

 

Kegiatan Ramadhan ini bertujuan untuk menumbuhkan ketaqwaan kepada Allah SWT dalam bentuk pendidikan karakter secara nyata dan memberi bekal pada siswa dalam urusan dunia maupun akhirat. Selain itu kegiatan Ramadhan merupakan bentuk perhatian terhadap siswa-siswi MA Walisongo Kaliori sebagai langkah mengembangkan potensi diri. Kegiatan Ramadhan ini dilaksanakan sebagai pengganti proses belajar mengajar, dimana bertepatan pada hari Senin s/d Sabtu (10 - 16 April 2023). Peserta yang megikuti kegiatan Ramadhan ini adalah siswa – siswi kelas X dan XI. Peserta terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok laki-laki dan kelompok perempuan. Kelompok laki-laki dilaksanakan di Masjid Al Falah MA Walisongo Kaliori. Sedangkan kelompok perempuan di aula barat.

 

Meski kegiatan ini dilakukan selama seminggu, namun banyak sekali ilmu agama yang didapatkan oleh peserta dalam kegiatan Ramadhan ini. Diawali dengan Istighosah dan Sholat Dhuha berjama’ah kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi (teori dan praktek) kepada peserta oleh Bapak/Ibu Guru. Materi yang diberikan dalam kegiatan ramadhon antara lain: Amaliyah aswaja, akhlak dalam pergaulan remaja, penguatan aqidah islamiyah, shalat sunnah dan pemantaban bacaan Surah Al - Fatihah. Menurut panitia, kegiatan Ramadhan ini guna memberi pemahaman secara menyeluruh tentang pentingnya bulan Ramadhan dengan melakukan kegiatan yang positif. Kemudian meningkatkan amal ibadah siswa guna membentuk kepribadian dan budi pekerti siswa.





NUZULUL QUR'AN DI MA WALISONGO 2023

 Kaliori, 8 April 2023

Nuzulul Quran merupakan peristiwa turunnya wahyu pertama surah Al-Alaq kepada Nabi Muhammad. Nuzulul Quran terjadi saat malam sepertiga akhir Ramadhan, tepatnya setiap 17 Ramadhan.
Momen ini sebaiknya dimanfaatkan setiap muslim untuk meraih hikmah puasa dan Al Quran. Sebelum memahami apa saja hikmah Nuzulul Quran, simak pengertiannya berikut.

Pengertian Nuzulul Quran
Kata Nuzulul Quran berasal dari dua kata yaitu Nuzul dan Al Quran. Secara harfiah arti kata Nuzul adalah menurunkan sesuatu dari tempat tinggi ke rendah. Sementara, kata Quran diambil dari Al Quran yang merupakan kitab suci umat Islam.

Apabila digabungkan, arti Nuzulul Quran adalah proses turunnya Alquran dari tempat yang tinggi ke muka bumi. Arti lebih lengkapnya adalah peristiwa turunnya Al Quran dari Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril.

Peristiwa Nuzulul Quran dapat diartikan sebagai penyampaian informasi atau wahyu dari Allah SWT kepada Rasulullah SAW sebagai petunjuk bagi umat manusia untuk mencapai kebenaran.

Pada malam turunnya Al Quran, dipercaya bahwa malaikat diutus oleh Allah SWT untuk turun ke bumi. Mereka diperintahkan untuk memberikan doa kepada setiap orang yang beribadah.

Umat Islam dapat memperbanyak ibadah dengan beriktikaf di masjid, tadarus Al Quran, memperbanyak sedekah, sholat tarawih dan witir, memperbanyak zikir, serta memperbaiki sikap agar bisa mendapatkan berkah di malam Nuzulul Quran.







Sabtu, 01 April 2023

Pembagian Takjil Ramadhan 1444 H MA Walisongo Kaliori

Kaliori

Kamis, 30 Maret 2023

Pembagian takjil merupakan wujud kepedulian bersama kepada saudara kita khususnya kaum muslimin yang melaksanakan ibadah puasa. Takjil dibagikan secara cuma-cuma atau gratis kepada pengendara motor dan mobil yang berhenti sejenak menunggu tanda lampu merah berubah menjadi hijau












Pelaksanaan Asesmen Madrasah 2023 di MA Walisongo Kaliori

Asesmen Madrasah Tahun 2023 diselenggarakan dalam rangka menjamin kualitas dan pencapaian standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan madrasah, di akhir jenjang pendidikan tahun pelajaran 2022/2023

Adapun Asesmen Madrasah 2023 pada satuan pendidikan MA Walisongo Kaliori diselenggarakan pada tanggal 27 Maret 2023 - 5 April 2023








Rabu, 29 Maret 2023

Brosur PPDB MA Walisongo TP. 2023/2024

 











Minggu, 26 Maret 2023

Class Meeting MA Walisongo Kaliori 2023



MA Walisongo telah menyelenggarakan kegiatan Class Meeting dalam rangka mengisi masa jeda setelah Penilaian Tengah Semester Genap Tahun Pelajaran 2022/2023 pada tanggal 18 Maret 2023 di Pantai Pasir Putih, Dukuh Wates, Desa Tasikharjo, Kec. Kaliori, Kab. Rembang

Class meeting adalah program kegiatan yang berisi berbagai ajang perlombaan dan dilakukan antar kelas. Class meeting biasanya dilakukan setelah siswa menyelesaikan penilaian akhir semester (PAS) dan sebelum penerimaan rapor.

Kegiatan ini sangat ditunggu-tunggu oleh siswa karena menjadi ajang pelepas penat setelah ujian. Selain itu, ajang ini juga kerap menjadi momentum bagi siswa untuk lebih menjalin keakraban antar kelas.

Seperti yang dijelaskan dalam laman resmi Kemendikbud, class meeting ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kekompakan dan sebagai wadah penyalur bakat dari peserta didik.

Class meeting ini juga memiliki berbagai manfaat, berikut uraiannya :

1. Ajang keakraban dan silaturrahmi antar siswa, antar kelas, dan antar siswa-guru

2. Ajang penyaluran bakat dan minat siswa

3. Ajang pelatihan mental kompetitif dan sportivitas siswa

4. Ajang hiburan dan relaksasi pasca ujian.

Contoh Lomba Class Meeting
Setiap sekolah biasanya akan menyesuaikan jenis perlombaan class meeting berdasarkan minat siswa atau bidang yang ingin ditawarkan pihak sekolah.

Namun, secara umum, perlombaan class meeting terdapat beberapa bidang seperti olahraga dan seni. Berikut ini ide contoh lomba class meeting :
Olahraga
1. Tenis Meja
2. Catur
3. Futsal
4. Basket
5. E-sport
6. Tarik tambang

Seni
1. Menulis Puisi
2. Menyanyi
3. Menggambar
4. Video pendek
5. Desain tata ruang kelas
6. Lomba konten kreatif medsos (dance, story telling, cover lagu).

Nah itulah manfaat class meeting lengkap dengan contoh lomba yang bisa dilakukan siswa. Selamat belajar dan bersenang-senang saat class meeting ya anak-anak.